Jumaat, 25 Mei 2012

Buat Renungan Bersama




“Wahai anak Adam, (masa) siangmu adalah tamumu, maka berbuat baiklah terhadapnya. Kerana sungguhnya, jika engkau berbuat baik kepadanya, niscaya dia akan pergi dengan memujimu. Dan apabila engkau berbuat buruk terhadapnya maka dia akan pergi dengan mencercamu, begitu pula dengan malammu.”

“Wahai anak Adam, pijaklah bumi ini dengan kakimu. Sungguh, sekecil apapun dia, pasti bakal menguburmu. Sesungguhnya engkau itu sentiasa sedang mengurangi usiamu, semenjak engkau dilahirkan dari perut ibumu.”

“Wahai anak Adam, engkau dapati pagimu berada di antara dua waktu, yang keduanya tak mungkin meninggalkanmu, yakni bahayanya malam dan bahayanya siang. Sampai engkau mendatangi negeri akhirat, yang dapat jadikan engkau datang ke al-Jannah (syurga) dan dapat jadikan engkau ke an-nar (neraka). Maka siapakah yang lebih besar bahayanya daripada dirimu sendiri?”

“Wahai anak Adam, engkau hanyalah (laksana) hari-hari yang setiap kali berlalu satu hari maka hilanglah pula sebagian dari dirimu.” 

Imam Al-Hasan Al-Bashri berkata:

“Sesungguhnya seorang mukmin adalah bertanggungjawab atas dirinya, (oleh sebab itu hendaklah ia sentiasa) muhasabah diri kerana Allah semata.”

“Adalah hisab (perhitungan amal) di Yaumul Qiyamah nanti akan terasa lebih ringan bagi suatu kaum yang (biasa) muhasabah diri mereka selama masih di dunia, dan sesungguhnya hisab tersebut akan menjadi perkara yang sangat berat bagi kaum yang menjadikan masalah ini sebagai sesuatu yang tidak diperhitungkan.”

“Sesungguhnya seorang mukmin (apabila) dikejutkan oleh sesuatu yang dikaguminya maka dia pun berbisik: ‘Demi Allah, sungguh aku benar-benar sangat menginginkanmu, dan sungguh kamulah yang sangat aku perlukan. Akan tetapi demi Allah, tiada (alasan syar’i) yang dapat menyampaikanku kepadamu, maka menjauhlah dariku sejauh-jauhnya. Ada yang menghalangi antara aku denganmu’.”

“Dan (jika) tanpa sengaja dia melakukan sesuatu yang melampaui batas, segera dia kembalikan pada dirinya sendiri sambil berucap: ‘Apa yang aku mahukan dengan ini semua, ada apa denganku dan dengan ini? Demi Allah, tidak ada uzur (alasan) bagiku untuk melakukannya, dan demi Allah aku tidak akan mengulangi lagi selama-lamanya, insya Allah’.”

“Sesungguhnya seorang mukmin adalah suatu kaum yang berpegang erat kepada Al Qur`an dan memaksa amalan-amalannya agar sesuai dengan Al Qur`an serta berpaling dari (hal-hal) yang dapat membinasakan diri mereka.”

“Sesungguhnya seorang mukmin di dunia ini bagaikan tawanan yang (selalu) berusaha untuk terlepas dari diperhambakan. Dia tidak pernah merasa aman dari sesuatu pun hingga dia menghadap Allah, kerana dia mengetahui bahawa dirinya akan dipertanggungjawakan atas semua itu.”

“Seorang hamba akan sentiasa dalam kebaikan selama dia memiliki penasihat dari dalam dirinya sendiri. Dan muhasabah diri merupakan perkara yang paling diutamakan.”

.:: Hassan Al-Bashri ::.

0 ulasan:

Catat Ulasan